Selasa, 26 April 2011

HASIL DIDIK SMK ANGKASA BERBOBOT DAN BERKUALITAS


LANUD ISWAHJUDI (4/12),- Yayasan Ardhya Garini (Yasarini) Bakorcap Madiun, yang diketuai oleh Ny. Crisanti Poeri B. Samoedro, sebagai organisasi kemasyarakatan senantiasa memotivasi SMK Penerbangan Angkasa Lanud Iswahjudi guna menciptakan hasil didik yang berbobot dan berkualitas.
Sejak didirikan tahun 1995 SMK Penerbangan Angkasa Lanud Iswahjudi yang memiliki visi menjadi Centre Of Excellent Riset Ilmiah SMK Teknologi Penerbangan Indonesia, didukung dengan fasilitas laboratorium motor, avionic, tehnik komputer dan jaringan, komputer regular, perpustakaan, studio band, lapangan olah raga, kolam renang dan internet.
Dengan misi membentuk generasi muda dirgantara masa depan yang tanggap, tanggon dan trengginas tersebut, SMK Penerbangan Angkasa Lanud Iswahjudi memiliki kegiatan ekstra yaitu Pramuka Saka Dirgantara, Latihan Dasar Kepemimpinan, Pecinta Alam Laboratorium Bahasa Inggris dan Drum Band serta Klub Band. SMK Penerbangan Angkasa diasuh oleh guru-guru yang memiliki pengalaman/terlatih baik dalam/luar negeri dari kalangan penerbangan TNI AU serta Depdiknas, selalu menghasilkan sumber daya yang potensial berkualitas dibidang kedirgantaraan, terbukti dengan banyaknya alumnus yang diterima menjadi Karbol AAU dan menjadi teknisi di Maskapai Penerbangan Garuda Indonesia (GIA) dan Merpati.
Ketua Yasarini Bakorcab Madiun Ny. Crisanti Poeri B. Samoedro senantiasa mengupayakan peningkatan mutu pendidikan agar SMK Penerbangan Angkasa Lanud Iswahjudi menjadi sekolah terfavorit dan menjadi pilihan utama, karena siap mencetak sumber daya manusia yang cerdas dan berkualitas.

Lokasi PSG SMK PENERBANGAN ANGKASA di Lanud Iswahjudi

DEPO PEMELIHARAAN 20 (DEPOHAR 20)

Depo Pemeliharaan (Depohar) 20 diresmikan berdasarkan Surat Keputusan Kepala staf TNI AU (Kasau) Nomor : Skep/4/III/1999 tanggal 16 Maret 1999. Depohar 20 adalah pemekaran Skadron Avionik (Skavionik) 01 Lanud Iswahjudi yang sebelumnya adalah Work Shop Avionik di bawah Wing Operasional (Wing Ops) 300 Komando Pertahanan Udara Nasional (Kohanudnas), yang sejak tanggal 2 Agustus 1983 pembinaannya diserahkan kepada Komando Pemeliharaan Materiil TNI AU (Koharmatau).

Depohar 20 adalah satuan pelaksana Koharmatau yang berkedudukan langsung dibawah Komandan Koharmatau yang bertugas melaksanakan pemeliharaan tingkat berat peralatan avionik, elektronika khusus pesawat terbang dan sistem elektronika persenjataan udara.

Depohar 20 mempunyai tiga Satuan Pemeliharaan (Sathar) sebagai pelaksana pemeliharaan yang terdiri dari Satuan Pemeliharaan (Sathar) 21 yang menangani pembinaan dan pemeliharaan peralatan avionik komunikasi, navigasi, radar, instrumen elektronika, alat bidik dan kendali dan kegiatan bengkel mekanik, Sathar 22 yang melaksanakan pemeliharaan korektif dan restotarif serta pengkalibrasian alat ukur presisi, dan Sathar 23 yang melaksanakan pemeliharaan korektif dan restoratif peralatan avionik pesawat transport dan pesawat non tempur yang meliputi peralatan kjomunikaasi, navigasi, radar, peralatan elektronika khusus dan instrumen elektronika serta bengkel mekanik.

"Pasien-pasien" Depohar 20 terutama berasal dari skadron-skadron udara TNI AU di seluruh Indonesia baik itu skadron-skadron pesawat tempur, skadron-skadron pesawat angkut (transport) maupun skadron-skadron helikopter.



DEPO PEMELIHARAAN 60 (DEPOHAR 60)

Tidak berbeda dengan depo Pemeliharaan 20, Depo Pemeliharaan (Depohar) 60 juga diresmikan berdasarkan Surat Keputusan Kepala Staf TNI AU (Kasau) Nomor : Skep/ 4 / III/1999 tanggal 16 Maret 1999, tetapi depohar 60 sudah terlebih dulu dibentuk dan sebelumnya bernama Depo Senjata dan Amunisi 60 (Deposenmu 60).

Cikal-cikal Depohar 60 bermula antara tahun 1946-1949 dengan dirintisnya pembentukan bagian persenjataan dalam tubuh AURI di Maguwo, Jogjakarta. Kemudian pada periode berikutnya antara tahun 1949-1952 di Pangkalan Udara Husein Sastranegara dibentuk Bengkel Persenjataan Pusat (PPP) yang merupakan embrio dari Bengkel Persenjataan Pusat (BPS) yang bertugas melaksanakan

Perawatan senjata pesawat darat dan udara dan produksi dan modifikasi senjata serta peralatannya. Antara tahun 1954-1958, BPS dirubah menjadi Depo Perawatan Senjata (DPS) dan selanjutnya dipindahkan ke pangkalan Udara Iswahjudi pada tahun 1959.

Reorganisasi DPS yang dilakukan pada periode 1961-1962 menghasilkan Depo Teknik (DT) 005 (sekarang Skatek 042) sebagai satuan pusat perawatan senjata, Depo Teknik 006 (sekarang Depohar 60) sebagai pusat penyimpanan amunisi dan depo Teknik 007 sebagai satuan yang melaksanakan produksi dan modifikasi peralatan senjata. Seirama dengan perkembangan organisasi AURI, maka pada tahun 1963 DT 005 dan DT 007 dilebur menjadi DT 031 yang kemudian dipindahkan ke Pangkalan Udara Abd. Saleh, Malang sedangkan DT 006 dirubah menjadi DT 032 yang merupakan Arsenal TNI AU. Pada penyempurnaan organisasi TNI AU di akhir tahun 1963, Arsenal TNI dirubah menjadi Depo Materiil (DM) 067 yang bertugas menyimpan materiil persenjataan yang ditempatkan di 3 lokasi yaitu di Lanud Iswahjudi (sekarang Depohar 60 ), di Nitikan, Magetan dan sebagian di Tasikmalaya.

Berdasarkan Keputusan Men/Pangau No. 166/1966, DM 067 dirubah menjadi Wing Logistik (WL) 060 yang diresmikan pada tanggal 1 Maret 1967 dan bertugas selain sebagai Arsenal TNI AU juga melaksanakanperawatn peluru kendali. Sekali lagi WL 60 mengalami perubahan nama menjadi Depo logistik (DL) 060 pada akhir tahun 1970. Reorganisasi di tubuh TNI AU berimbas juga pada perubahan nama DL 60 menjadi Wing Materiil (WM) 60. Lagi-lagi reorganisasi TNI AU merubah nama WM 60 menjadi Depo Persenjataan dan Amunisi 60 (Deposenamu 60) terhitung mulai tanggal 1 April 1985 berdasarkan Surat Keputusan kasau No. Kep/23/III/1985. Nama Deposenamo ini tidak bertahan lama karena pada tanggal 30 Maret 1987 dirubah menjadi Deposenamu 60 sesuai dengan Surat keputusan Kasau No. Skep/39/III/1987.


SKADRON TEKNIK 042 (SKATEK 042)


Kedatangan pesawat-pesawat pancar gas pada tahun 1958 mendorong dibentuknya kesatuan Pancar Gas (KPG). Agar pesawat-pesawat ini tetap dalam kondisi yang siap dioperasikan, KPG didukung oleh Bagian Teknik Pemeliharaan yang terdiri dari bagian pemeliharaan luar yang berkedudukan di Kemayoran, Jakarta dan bagi yang pemeliharaan dalam berkedudukan di Husein Sastranegara, Bandung.

Dengan semakin tingginya standar perawatan pesawat-pesawat tersebut membuat kedua bagian pemeliharaan tersebut dipisahkan. Pada tahun 1960, bagi yang pemeliharaan dalam diubah menjadi Skadron Teknik (Skatek) dan salah satunya adalah Skatek 3 yang bertugas melakukan perawatan terhadap pesawat MIG-15/17 dan berkedudukuan di Husein Sastranegara, Bandung.

Pada tahun 1961, Skatek 3 dipindahkan ke Pangkalan Udara Iswahjudi dan menempati hanggar TU yang kemudian ditempati oleh Satuan Buru Sergap (Satsergap) T-33 dan kemudian oleh Skadron Udara 11/A-4 Sky Hawk. Dari hanggar TU, Skatek 4 kemudian dipindahkan lagi ke lokasi yang saat ini merupakan posisi terakhir Skatek 042 dan saat itu bersebelahan dengan Depot Teknik 031 (DT 031). Dengan pindahnya DT 031 ke Abd. Saleh, Malang pada tahun 1964, maka secara otomatis seluruh hanggar digunakan oleh Skatek 3.

Perubahan organisasi TNI AU dengan adanya pembentukan Komando Pertahanan Udara (Kohanud) dan Wing Operasi 300 berimbas pada perubahan nama Skatek 3 menjadi Skatek 5 dan kemudian dirubah lagi menjadi Skatek 305 yang berdudukan di pangkalan utama (Lanuma) Iswahjudi, sedangkan nama Skatek 3 diperuntukan Skatek pesawat TU-16.

Sekali lagi TNI AU melakukan perubahan organisasi dengan membentuk Komando Logistik (Kolog) pada tahun 1966 dan membuat Skatek 305 ditarik kedalam pembinaan Kolog tersebut. Setelah melalui masa peralihan antara tahun 1966
1967, maka pada tanggal 1 Maret 1967 Skatek 305 secara resmi dinamakan dengan Skatek 042. Pada tahun 1970, Skatek 042 ditempatkan didalam lingkup Kohanud dan setelah adanya peleburan Kohanud menjadi Komando Pertahanan Udara Nasional (Kohanudnas) pada tahun 1973, posisi Skatek 042 sesuai dengan keputusan Kepala Staf TNI AU Nomor : Skep/42/VIII/1973 tanggal 21 Agustus 1973 secara resmi berada dibawah naungan Kohanudnas. Seiring dengan reorganisasi di tubuh TNI AU, saat ini Skatek 042 berada dibawah lanud Iswahjudi.

Berdasarkan Keputusan Kasau nomor : Kep/26/III/1985 tanggal 11 Maret 1985 tentang "Pokok-pokok Organisasi dan prosedur Skadron Tektik (Skatek)", Skadron Teknik adalah pelaksana pemeliharaan pesawat terbang yang berkedudukan langsung dibawah Komandan Pangkalan udara. Skatek 042 mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pembinaan pemeliharaan alut sista serta komponen-komponennya.


SEJARAH SINGKAT BERDIRINYA SMK PENERBANGAN ANGKASA LANUD ISWAHJUDI

1.       Gagasan Komandan Lanud Iswahjudi

  Pendirian SMT Penerbangan Angkasa merupakan gagasan Komandan lanud Iswahjudi yang saat itu dijabat oleh Marsekal Pertama TNI Hanafie Asnan. Pendirian sekolah tersebut dilatar belakangi dengan semakin kecilnya animo masyarakat terhadap satu-satunya lembaga pendidikan setingkat SMU dibawah naungan Yasarini, yaitu SMA Angkasa, yang berakhir dengan tidak adanya calon siswa sama sekali. Untuk mengatasi kondisi yang demikian, Komandan Lanud Iswahjudi mengusulkan kepada Ketua Yasarini Cabang Lanud Iswahjudi agar fasilitas sekolah yang pernah digunakan SMA Angkasa bisa dialih fungsikan menjadi SMT Penerbangan Angkasa. Pengalih fungsian tersebut didasrkan atas beberapa pertimbangan antara lain :
a.  Diberdayakannya segala fasilitas dan sarana yang ada disekolah agar tetap berfungsi sebagaimana mestinya.
b. Khusus didaerah Maospati dan sekitarnya belum ada sekolah kejuruan dibidang teknik yang berorientasi pada hal-hal yang terkait dengan kedirgantaraan, bahkan dikatakan sekolah tersebut nantinya akan menjadi satu-satunya sekolah kejuruan yang ada di Karisidenan Madiun.
c.  Karena sekolah tersebut satu-satunya yang ada, maka diharapkan kelangsungan hidup sekolah akan lebih terjamin.  

Sebagai tindak lanjut dari rencana pendirian sekolah, Kepala SMT Penerbangan Angkasa, Drs. R. Rahardjo, MPd., mengirimkan surat kepada Kepala Depdikbud Propinsi Jawa Timur Nomor : 01/SMT.PA/VIII/1994 tanggal 1 Agustus 1994 tentang Permohonan Piagam Penyelenggaraan Sekolah Swasta. Surat tersebut mendapat tanggapan positif dari Kepala Kantor Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Daerah Tingkat II Magetan berdasarkan Surat Rekomendasi Nomor : 7261/104.18/A/1994 tanggal 11 November 1994 dan Bupati Kepala Daerah Tingkat II Kabupaten Magetan berdasarkan Surat Rekomendasi Nomor : 420/2020/416.024/1994 tanggal 11 November 1994. Kedua surat pendirian sekolah kepada Bapak Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Timur. Selanjutnya menindaklanjuti kedua rekomendasi tersebut, Ketua Yasarini mengirimkan Proposal tentang Pendirian SMT (Sekolah Menengah Teknologi) Penerbangan Angkasa yang diketahui oleh Komandan Lanud Iswahjudi selaku pelindung Yasarini Perwakilan Lanud Iswahjudi, kepada Kepala Bidang Dikmenjur Kanwil Depdikbud Propinsi Jawa Timur. Proposal tersebut dengan nomor : B/63/XI/1994/YASARINI tanggal 28 November 1994.

Sejak pengiriman proposal itu, SMT Penerbangan Angkasa dengan resmi berdiri berdasarkan Surat Keputusan Ketua Yasarini Perwakilan Lanud Iswahjudi Nomor : Skep/03/X/1994 tanggal 10 Oktober 1994 tentang Pendirian SMT Penerbangan Angkasa dengan tugas pokok ikut membantu pemerintah dalam rangka meningkatkan sumber daya manusia melalui Lembaga Pendidikan Kejuruan. Peresmian berdirinya SMT Penerbangan Angkasa itu, diperkuat lagi dengan dikeluarkannya Piagam Ijin Penyelenggaraan Sekolah Swasta dari Depdikbud Jawa Timur Nomor : 1948/58.B/1995 tanggal 9 Maret 1995 dengan Status sekolah TERCATAT.

Atas berdirinya SMT Penerbangan Angkasa itu, selanjutnya Komandan Lanud Iswahjudi memberikan dukungan moril kepada Yasarini. Dukungan moril itu berupa persetujuan penggunaan fasilitas praktek bagi para siswa untuk kedua jurusan yang ada., yaitu : Skadron Teknik 042 untuk jurusan Motor Pesawat (AfP) dan Depohar 20 untuk jurusan Listrik Avionik (AMR). Disamping itu, Komandan Lanud Iswahjudi juga memberikan kesempatan kepada siswa-siswa SMT Penerbangan Angkasa untuk berkunjung ke Skadron-skadron dan tempat-tempat lainnya, guna melihat dari dekat alutsista yang dimiliki oleh Pangkalan TNI AU Iswahjudi. Kegiatan semacam itu kemudian terus berlanjut dan dijadikan semacam tradisi bagi para siswa baru.

          Seiring dengan perkembangan pendidikan, nama SMT untuk sekolah kejuruan berubah nama menjadi SMK yang berlaku untuk semua sekolah kejuruan yang terbagi menjadi beberapa program keahliaan sesuai dengan sekolah tersebut. Sedangkan untuk SMK Penerbangan Angkasa sampai saat ini memiliki tiga macam program keahliaan yaitu :

·        Aviation Electrical Instrument Maintenance and Repair (AMR )
·        Airframe and Powerplant ( AfP )
·        Teknik Komputer dan Jaringan ( TKJ )       

2.       Akreditasi

           SMK penerbangan Angkasa lanud Iswahjudi memperoleh Piagam Jenjang Akreditasi dari Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah dengan status sekolah DIAKUI. Piagam tersebut tercatat  pada nomor : 272/C.C7/Kep/MN/1999 tertanggal 27 September 1999. 

 3.       Wisuda

          Siswa yang dinyatakan lulus, berhak mengikuti wisuda yang merupakan suatu upacara tradisi di SMK Penerbangan angkasa yang bertujuan untuk menghantarkan anak didiknya menuju ke jenjang berikutnya, dimana jenjang tersebut bisa berupa lapangan pekerjaan bagi yang tidak meneruskan pendidikan dan Perguruan Tinggi bagi mereka yang melanjutkan studinya.

SMK PENERBANGAN ANGKASA

SMK Penerbangan "Angkasa" Lanud Iswahjudi adalah salah satu sekolah swasta yang dikelola oleh Yayasan Ardya Garini Lanud Iswahjudi, sekolah ini berdiri pada tanggal 10 Oktober 1994
Sekolah ini mempunyai VISI Menjadi center of excellance riset ilmiah smk bidang teknologi penerbangan  di indonesia.”
MISI Membentuk generasi dirgantara masa depan yg tanggap,tanggon & trengginas.”Sekolah ini bertempat di JL.DEPOHAR 60 Lanud Iswahjudi Jawa Timur dengan nomor telephone TLPN. (0351)868911, 401158, FAX (0351)868911, EMAIL : SMK_ANGKASA_IWJ@YAHOO.CO.ID 
Sekolah ini mempunyai tiga jurusan yang dapat dipilih yaitu :
 >AFP (Air Frame & Power Plant) jurusan ini mendidik taruna-taruni dibidang tekhnologi penerbangan yang menjurus dibagian Engine (Mesin) dan Frame (Rangka/Skin)dari pesawat terbang.


 >AMR (Avionic Maintenance & Repair) jurusan ini mendidik taruna-taruni dibidang tekhnologi penerbangan yang menjurus dibidang Kelistrikan pesawat,Navigasi Pesawat dan Instrument pesawat   terbang. 




>TKJ(Tekinik Komputer & Jaringan) jurusan ini mendidik taruna-taruni dibidang teknologi komputer yang menjurus dibidang software & hardware komputer.

Beberapa fasilitas yang diberikan sekolah: 

Pesawat yang sudah Grounded,
Lab. Komputer,
Lab. Motor, 
Lab.avionic, 
Lab. Gambar, 
Kantin, 
Mushola, 
Koprasi siswa, 
Lapangan Sepak Bola
Prospek kami dalam menjamin masa depan bangsa yaitu menghasilkan calon-calon anak bangsa yang mengusai sistem Pesawat terbang baik pesawat terbang penumpang atau pesawat terbang militer. Lulusan dari kami bisa menjadi siswa BAM di GMF(Garuda Maintenance Fasility) AeroAsia,di tanggerang.

My Blog List